30/07/10

Palestina

Di sini, darah masih mengalir
Di gurun-gurun tandus tanpa tanaman
Di balik batu cadas kering tak berair

Di sini, darah masih mengalir
Di samping pohon kurma yang layu
Di bawah pohon zaitun yang menjulang
Seorang bocah kecil dengan batu di angan
Memburu, menerjang
Melawan thaghut-thaghut bertopi baja
Tank-tank berpeluru penuh
Pesawat tempur yang mengecilkan nyali
Sampai perutnya terburai
Otaknya tercecer
Pensil dan buku tulis lusuh lepas dari genggaman
Semua diam. Dunia diam

Wahai saudaraku ! Bangunlah !
Sadarlah kau
Kala engkau tidur di ranjang yang empuk
Di sana saudaramu ditikam, diberondong
Sadarkah kau
Kala engkau menyelesaikan makan siangmu
Di sana saudaramu dibantai, dihabisi
Sampai sungai-sungai mengalirkan darah
Dan air-air berbau anyir, berwarna merah
Bagimu, Palestina adalah film
Yang enak didengan, enak ditonton

Kamu buta !
Oleh hitamnya minyak di sumur belakang rumahmu
Telingamu tuli
Ole gemerincing dinar kekayaan rakyatmu
Kamu bisu
Oleh minyak yang harganya selangit
Kamu lumpuh
Membawa kunci-kunci brankas uangmu
Seperti Qarun yang teratih-tatih

Suaraku tercekat
Aku pun diam . . . 

[re-post ^^v ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar