05/08/10

SEPOPULER APAKAH SOEHARTO DI DUNIA INTERNASIONAL ???











-     Ternyata Soeharto cukup populer di kalangan masyarakat Internasional.  Banyak masyarakat Internasional maupun media Asing yang mengenal sosoknya, dan tidak sedikit yang berkomentar atas kepemerintahannya selama 32 tahun. Seberapa populerkah Soeharto ? Apa yang membuatnya sedemikian terkenal ?–

Soeharto lahir di Dusun Kemusuk, Jogjakarta, tanggal 8 Juni 1921. Ia menikah dengan Raden Ayu Siti Hartinah pada 26 Desember 1947 di Solo. Pasangan ini dikarunia enam putra-putri, yaitu Siti Hardiyanti HAstuti (Tutut), Sigit Hrjodanto, BAmbang Trihatmojo, Siti Hediati Herijadi (Titiek) , Hutomo MAndala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).

Ia memulai karir kemiliterannya pada tahun 1942 ketika ia bergabung dengan KNIL dengan pangkat sersan. Setelah Perang Kemerdekaan berakhir, ia tetap menjadi Komandan Brigade Garuda Mataram dengan pangkat letnan kolonel. Soeharto kemudian resmi menjadi anggota TNI pada 5 OKtober 1945. Dan dengan segala perjuangannya (dari A sampai Z) akhirnya pada  14 Oktober 1965 ia dilantik sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat (congratz :D ). Nah, karena situasi politik sedang hancur-hancurnya akibat peristiwa G30SPKI, Soeharto yang telah menerima kenaikan pangkat sebagai jenderal bintang empat pada 1 Juli 1966  (pada akhirnya) ditunjuk sebaga presiden pada 22 Februari 1967 sekaligus sebagai Menteri Pertahanan/Keamanan (ndobeL euy !) . Semenjak itu mulailah Indonesia masuk ke rezim ORDE BARU.

Tak bisa dipungkiri kalau kepemimpinan Soeharto selama 32 tahun itu benar-benar sudah mendunia. Hal ini dapat dilihat saat beliau meninggal 27 Januari 2008 silam, banyak media asing yang memberitakannya. Nah, di sini kita akan mengulas bagaimana media asing (kayak CNN, BBC, gitu :D ) mengungkap tentang sosok Soeharto. (guess : badperson or goodperson ? ). Let see…

Sebuah organisasi non-pemerintah, Transparency International  (TI) dalam Laporan Korupsi Global mengeluarkan sebuah daftar yang isinya menyebutkan bahwa Soeharto menduduki peringkat PERTAMA pemimpin paling korup didunia dengan nominal $15–35 billion (bayangkan di convert ke Rupiah ! ). TI berkata, bahwa daftar tersebut menggambarkan bahwa penyalahgunaan kekuasaan tersebut secara tidak langsung “menggerogoti harapan-harapan bangsa-bangsa berkembang”. Suharto dan keluarganya menggunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri mereka sendiri dan teman-teman mereka, mendapatkan miliaran dolar melalui kontrol mereka terhadap perusahaan pemerintah,  amal dan penerimaan mereka suap untuk kontrak negara. 

Selain fakta tersebut, akan aku kutipkan beberapa komentar warga asing tentang Soeharto :

1.      Matthew Ong, United States of America

Suharto has to step down. 32 years is a very long time for anyone to stay in power. As long as the Suharto regime remains in power, nothing will change. The billions of dollars that the IMF pumps into Indonesia will avail to nothing...because the money isn't the problem. What we have here is a system that doesn't work, is corrupt and peppered with nepotism. I believe it was Einstein who said that the answer to the problems cannot be found at the level it was created (or words to this effect). Thus, I maintain, that the regime that created these problems are probably not the best nor the right parties to resolve the current state of things. New talent or genius is required to do the things that have not been done before...a new leadership!

(Suharto harus turun. 32 tahun adalah waktu yangsangatlama bag siapa saja untuk tetap berkuasa. Selama rezim Soeharto tetap berkuasa, tidak akan ada perubahan. Milyaran dolar yang IMF pinjamkan ke Indonesia tidak akan ada gunanya... Karena masalahnya bukan pada uang. Apa yang kita miliki di sini adalah suatu sistem yang tidak bekerja, yakni korup dan dibumbui nepotisme. Saya percaya, Einstein yang mengatakan bahwa jawaban terhadap masalah-masalah tidak dapat ditemukan pada tingkat dimana permasalahan itu dibuat. Bakat baru diperlukan untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya... sebuah kepemimpinan baru !)
2.     Sandra Haigh, Tauranga, New Zealand
Sitting here in the relative safety of New Zealand, I wonder that Suharto has not been forced to return the millions that he is thought to have siphoned out of the Indonesian economy into Swiss bank accounts. Instead, the world must pay for what are essentially his mistakes. Why?

(Tinggal di sini, tempat yang cukup nyaman di New Zealand, Saya heran bahwa Suharto tidak di paksa untuk mengembalikan jutaan yang telah diselewengkan dari perekonomian Indonesia ke dalam rekening Bank Swiss. Sebaliknya, dunia harus membayar atas kesalaha-kesalahnnya. Mengapa ?)

Dari kedua pendapat tersebut, setidaknya kita tahu bahwa sebagian warga asing di luar sana merasa prihatin dengan apa yang terjadi pada bangsa Indonesia kala itu. Mereka juga mengkritik pemerintahan Soeharto. Sudah menjadi rahasia umum di dunia Internasional ats sikap Soeharto dan keluarganya yang suka menyalahgunakan wewenangnya terutama dalam bidang keuangan (matdut banget lah pokoknya ! :D ).

Perkembangan selanjutnya, laporan majalah Time pada tahun 1999 menyimpulkan bahwa kekayaan keluarga Soeharto dan anak-anaknya sebesar $ 15 milyar yang tersebar di 11 negara dan dalam bentuk uang tunai, properti, barang-barang seni, perhiasan dan pesawat-pesawat jet pribadi. Kekayaan ini banyak diperoleh dengan cara merampas tanah rakyat, dan menarik iuran tidak legal dari perusahaan-perusahaan swasta dan negara.
Tapi, selain fakta yang bikin puyeng bin prihatin tersebut, ada fakta ain yang pantas diapresiasi oleh kita, yakni beberapa penghargaan yang diterima oleh Soeharto, seperti penghargaa dari Inggris (KNight Cross of the Order of the Bath), Jepang (Grand Gordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum), dan Arab Saudi (Order of the Hero of Bahder). Penghargaan lain (yang sering dibanggakan oleh Soeharto cs) adalah penghargaan Kependudukan PBB (UNPA) pada tahun 1989 karena keberhasilannya mengendalikan penduduk Indonesia dengan progra KB, dan Medal Emas dari FAO karena proyek ketahanan pangan dan ikut menjamin pangan dunia tahun 1986. 
Dengan segala kekurangan, kemisteriusan, kesalahannya yang jelas-jelas terpapar dalam berbagai fakta (walaupun selalu icoba ditutup-tutupi), Soeharto tidak pernah di adili. Mahkamah Agung Indonesia telah memutuskan bhawa mantan orang terkuat, yang menderita stroke dan masalah jantungpada tahun-tahun terakhir, adalah sakit permanen dan tidak layak unuk diadili. (Enak Banget Ya? ).


    Sementara itu di dalam media massa atau dalam diskusi/seminar sering diserukan agar Suharto diajukan ke Mahkamah Internasional di Den Haag. Sebuah blog menggambarkan bahwa seruan tersebut agaknya tidak tepat dan salah alamat. Sebab dari tiga mahkamah internasional di Den Haag tidak ada satu pun yang mempunyai kompetensi untuk mengadili kasus Suharto dan kawan-kawannya.

Pertama, "International Court of Justice". Mahkamah ini didirikan setelah PD 2 dan hanya mengadili perkara perselisihan antara Negara dengan Negara anggota PBB, antara organisasi-organisasi atau antara suatu negara dengan organisasi internasional. Jadi,  mahkamah tersebut tidak bisa menangani kasus Soeharto, sebab Soeharto bukan negara dan bukan organisasi internasional.
Kedua, "International Criminal Tribunal for Former Yugoslavia". Mahkamah ini mengadili perkara-perkara kejahatan perang yang dilakukan oleh orang-orang bekas Yugoslavia. Jadi, kasus Suharto tidak menjadi kompetensi mahkamah tersebut, sebab Suharto bukanlah orang Yugoslavia.
Ketiga, "International Criminal Court (berdasakan Rome Statute) juga tidak bisa mengadili kasus Suharto. Sebab pasal 24 Rome Statute of the International Criminal Court" menyatakan tidak berlakunya Asas Retroaktif. IV ) Kasus Suharto adalah kasus yang terjadi lama sebelum ICC berdiri. Jadi ICC tidak punya kompetensi mengadili kasus Suharto, di samping Indonesia sendiri belum meratifikasi Rome Statute.

Oke dah… Jadi kepopuleran Soeharto di dunia Internsional sebagian besar (hampir semuanya malah) mengungkap masalahnya sebagai pemimpin yang suka menyelewengkan dana pemerintahan (korupsi). Di balik senyumnya yang tenang dan tangan dinginnya, ternyata Soeharto adalah seorang tokoh yang sangat lihai, pemboros mewah di Negara miskin… Dan walaupun belum ada pengadilan yang sepenuhnya menangani kasusnya secara tuntass (tass tasssss…), toh nantinya beliau akan sampai juga ke pengadilan yang sesungguhnya, pengadilan Nya, yang dijamin ADIL, 100 %....

See yaa…. ;))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar